Pages

Thursday, October 22, 2015

Apa itu Jemaat Islam Nusantara (JIN) & Islam Nusantara..??

Apa itu Jemaat Islam Nusantara (JIN) & Islam Nusantara..??
(Panjimas.com) – Sejak terbitnya Fatwa MUI pada tahun 2005 tentang kesesatan SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme), maka kalangan Sepilis sibuk mencari nama baru yang manipulatif sehingga mudah menipu, menjebak dan membodohi masyarakat awam.
Akhirnya, mereka gonta-ganti nama, sebentar Islam Moderat, sebentar Islam Inklusif, sebentar lagi Islam Multikulturalisme, namun tetap tidak laku, karena masih ada aroma bahasa asing (Inggris), sehingga tetap dicurigai oleh masyarakat.
Kini, mereka menggunakan nama yang bisa lebih akrab dengan masyarakat Indonesia, dengan aroma Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia, yaitu ISLAM NUSANTARA atau JEMAAT ISLAM NUSANTARA (JIN). Namun isinya tetap beraroma SEPILIS, karena jargonnya tetap sama, yaitu : Human Right, Freedom and Local Wisdom (HAM, Kebebasan dan Kearifan Lokal).
Hanya saja kali ini, JIN lebih mengedepankan Misi Budaya. Atas nama Budaya Nusantara, JIN pelan tapi pasti ingin menggerus ajaran Islam. Saat ini, PROPAGANDA JIN antara lain :
  1. ISLAM PENDATANG
Bagi JIN bahwa Islam di Indonesia adalah “pendatang” dari Arab yang “numpang”, bukan agama “asli” bangsa Indonesia.
TANGGAPAN : Islam adalah agama asli yang turun dari Langit untuk seluruh penduduk Bumi, karena Islam datang dari Allah SWT Sang Pemilik Alam Semesta, sehingga Islam dimana saja di atas Bumi Allah SWT akan selalu menjadi agama “Asli” yang “Pribumi”, dan tidak akan pernah jadi “Pendatang”.
Jadi, Islam bukan dari Arab, tapi dari Langit yang diturunkan pertama kali di tengah orang Arab, kemudian disebarkan ke seluruh Dunia.
  1. PRIBUMISASI ISLAM
Islam sebagai pendatang dari Arab harus tunduk dan patuh kepada Indonesia selaku Pribumi, sehingga Islam harus siap “Dipribumisasikan” agar tunduk kepada Budaya setempat. Karenanya, tidak boleh lagi ada istilah “Islamisasi Indonesia”, tapi yang mesti dilaksanakan adalah “Indonesia-isasi Islam”. Jadi, jangan pernah katakan “Indonesia Negara Islam”, tapi katakanlah “Islam ada di Indonesia”.
TANGGAPAN : Jika pola pikir ini benar, maka Islam di China mesti di-Cina-isasi, dan Islam di India mesti di-India-isasi, serta Islam di Amerika juga mesti di-Amerika-isasi, dan seterusnya, sehingga Islam di Dunia jadi bermacam-macam dan berjenis-jenis sesuai negerinya.
Jika mundur lagi ke belakang, mestinya saat Islam ada di tengah masyarakat Jahiliyyah, maka Islam harus di-Jahiliyyah-isasi. Jelas, pola pikir di atas ngawur dan tidak ilmiah, bahkan sesat menyesatkan.
  1. TOLAK ARABISASI
Islam yang ada di Indonesia selama ini adalah “Islam Arab”, sehingga Budaya Nusantara terancam dan tergerus oleh Arabisasi. Karenanya, di Indonesia semua Budaya Arab yang menyusup dalam Islam harus diganti dengan Budaya Nusantara, sehingga ke depan terwujud “Islam Nusantara” yang khas bagi Bangsa Indonesia.
Intinya, JIN menolak semua Budaya Islam yang beraroma Arab, karena dalam pandangan mereka semua itu adalah “Arabisasi Islam”, sehingga perlu ada Gerakan “Indonesia-isasi Islam” di Nusantara.
TANGGAPAN : Rasulullah SAW diutus di tengah Bangsa Arab untuk meng-Islam-kan Arab, bukan meng-Arab-kan Islam. Bahkan untuk meng-Islam-kan seluruh Bangsa-Bangsa di Dunia, bukan untuk meng-Arab-kan mereka. Jadi, tidak ada Arabisasi dalam Islam, yang ada adalah Islamisasi segenap umat manusia.
  1. AMBIL ISLAM BUANG ARAB
Islam sebagai pendatang dari Arab tidak boleh mengatur apalagi menjajah Indonesia, tapi Islam harus tunduk dan patuh kepada Indonesia selaku Pribumi. Karenanya, Bangsa Indonesia boleh ambil Budaya Islam, tapi wajib tolak Budaya Arab, agar supaya Budaya Nusantara tidak terjajah dan tidak pula tergerus oleh Budaya Arab.
TANGGAPAN : Ini adalah Propaganda Busuk JIN yang ingin menolak Budaya Islam dengan “dalih” Budaya Arab. Pada akhirnya nanti, semua ajaran Islam yang ditolak dan tidak disukai JIN, akan dikatakan sebagai “Budaya Arab”.
Dan propaganda ini sangat berbahaya, karena menumbuh-suburkan sikap RASIS dan FASIS, serta melahirkan sikap ANTI ARAB, yang pada akhirnya mengkristal jadi ANTI ISLAM.
  1. AMBIL ISLAM BUANG JILBAB
Menurut JIN bahwa Jilbab adalah Budaya Arab karena merupakan pakaian Wanita Arab, sehingga harus diganti dengan pakaian adat Nusantara.
TANGGAPAN : JIN buta sejarah, karena di zaman Jahiliyyah, masyarakat Arab tidak kenal Jilbab, dan Wanita Arab tidak berjilbab. Bahkan Wanita Arab saat itu terkenal dengan pakaian yang umbar aurat dan pamer kecantikan, serta Tradisi Tari Perut yang buka puser dan paha.
Lalu datang Islam mewajibkan Wanita Muslimah untuk berjilbab menutup Aurat, sehingga Wanita Muslimah jadi berbeda dengan Wanita Musyrikah. Dengan demikian, Jilbab adalah Busana Islam bukan Busana Arab, dan Jilbab adalah Kewajiban Agama bukan Tradisi dan Budaya.
  1. AMBIL ISLAM BUANG SALAM
Ucapan “Assalaamu ‘Alaikum” adalah Budaya Arab, sehingga harus diganti dengan “Salam Sejahtera” agar bernuansa Nusantara dan lebih menunjukkan jatidiri Bangsa Indonesia.
TANGGAPAN : Lagi-lagi JIN buta sejarah, karena di zaman Jahiliyyah, salam masyarakat Arab adalah “Wa Shobaahaah”, bukan “Assalaamu ‘Alaikum”.
Lalu datang Islam yang mengajarkan umatnya salam syar’i antar kaum muslimin, yaitu “Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh”. Jadi, “Assalaamu ‘Alaikum” adalah “Tahiyyatul Islam” bukan “Tahiyyatul ‘Arab.”
  1. AMBIL TILAWAH QUR’AN BUANG LANGGAM ARABNYA
Termasuk Baca Al-Qur’an tidak perlu lagi dengan Langgam Arab, tapi sudah saatnya diganti dengan Langgam Nusantara seperti Langgam Jawa dan Sunda atau lainnya, agar supaya lebih Indonesia.
TANGGAPAN : Membaca Al-Qur’an dengan Langgam Arab bukan kemauan orang Arab, akan tetapi perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Dan karena Al-Qur’an diturunkan dalam Bahasa Arab, tentu membacanya harus dengan Langgam Arab, agar sesuai dengan intonasi makna dan arti. Dan itu pun tidak tiap Langgam Arab boleh untuk Tilawah Al-Qur’an.
Langgam Gambus dan Langgam Qoshidah berasal dari Arab, tapi tidak boleh digunakan untuk Tilawah Al-Qur’an, karena keduanya adalah Langgam Seni dan Budaya serta Musik dan Hiburan.
Apalagi Langgam Tari Perut yang merupakan Langgam Seni dan Budaya Arab untuk pertunjukan maksiat, lebih tidak boleh digunakan untuk Tilawah Al-Qur’an. Karenanya, membaca Al-Qur’an dengan Langgam selain Arab tidak diperkenankan, karena memang tidak sesuai dengan pakem Bahasa Arab, sehingga tidak akan sesuai dengan intonasi makna dan arti.
Apalagi dengan Langgam Seni dan Budaya selain Arab yang digunakan untuk hiburan dan pertunjukan, seperti Langgam Dalang Pewayangan, Langgam Sinden Jaipongan, Langgam Gambang Kromong, dan sebagainya, tentu lebih tidak boleh lagi.
Allah SWT telah menganugerahkan Bangsa Indonesia kefasihan dalam Lisan Arab, sehingga dari Sabang sampai Merauke, orang dewasa maupun anak-anak, sangat fasih dalam mengucapkan lafzhul Jalalah “Allah” dan aneka Dzikir seperti “Subhanallah wal Hamdulillaah wa Laa ilaaha illallaah wallaahu Akbar.” Dan mereka pun sangat fasih juga dalam membaca Al-Qur’an.
Bahkan Bangsa Indonesia sangat Ahli dalam Ilmu Tajwid dan amat piawai dalam Tilawatil Al-Qur’an dengan Langgam Arab, sehingga di hampir setiap Musabaqoh Tilawatil Qur’an Internasional, para Qori Indonesia banyak sukses dan berhasil keluar jadi Juara Dunia Tilawah.
Karenanya, pembacaan Al-Qur’an dengan Langgam Dalang Pewayangan adalah “Kemunduran”, dimana Bangsa Indonesia yang sudah sangat maju dalam Tilawatil Qur’an, hingga mengungguli Bangsa Arab sekali pun, lalu dibawa mundur jauh ke Alam Mitos Pewayangan di zaman Semar dan Petruk.
  1. AMBIL AL-QUR’AN BUANG BAHASA ARABNYA
Baca Al-Qur’an tidak mesti dengan Bahasa Arab, tapi cukup dengan terjemah Indonesianya saja, agar umat Islam Indonesia bisa langsung menyimak dan memahami makna dan arti ayat-ayat yang dibaca.
TANGGAPAN : Inilah tujuan sebenarnya dari Propaganda JIN yaitu menjauhkan Al-Qur’an dari umat Islam, karena mereka paham betul bahwa Ruh dan Jiwa Islam adalah Al-Qur’an. Bagi JIN, siapa ingin hancurkan dan lenyapkan Islam, hancurkan dan lenyapkanlah Al-Qur’annya.
Jadi jelas sudah, bahwa yang diserang JIN sebenarnya bukan Arab, tapi Islam. Karenanya, selain yang sudah disebutkan di atas, JIN juga melakukan aneka ragam propaganda ANTI ARABISASI untuk merealisasikan tujuan busuknya, antara lain :
  1. Menolak istilah-istilah yang diambil dari Bahasa Arab, hingga sebutan Abi dan Ummi pun mereka kritisi, sehingga harus diganti dengan istilah-istilah Indonesia, tapi lucunya mereka alergi dengan istilah Arab namun sangat suka dan amat fasih menggunakan istilah-istilah Barat.
  2. Menolak penamaan anak dengan nama-nama Islam yang diambil dari
    Bahasa Arab, sehingga anak Indonesia harus diberi nama Indonesia. Tapi lucunya mereka senang dan bangga dengan penamaan anak Indonesia dengan nama-nama Barat dengan dalih lebih modern, walau pun bukan nama Indonesia.
  3. Bahkan mulai ada rumor penolakan terhadap pengkafanan mayyit dengan Kain Putih karena beraroma Tradisi Arab, sehingga perlu diganti dengan Kain Batik agar kental aroma Indonesia. Bahkan mereka mulai tertarik dengan pakaian Jas dan Dasi Barat buat mayyit sebagaimana pengurusan Jenazah Non Islam, dengan dalih jauh lebih keren dan rapih ketimbang “pocong”, walau bukan Budaya Indonesia.
FITNAH JIN
Jika ada yang menolak gerakan JIN, maka serta merta dituduh dan difitnah : Tidak Nasionalis dan Tidak Pancasilais, serta Anti Kebangsaan dan Anti Nusantara, juga Intoleransi dan Fundamentalis, bahkan Ekstrimis dan Teroris.
Padahal, Islam tidak mengenal RASIS dan FASIS. Siapa pun manusianya, apa pun suku bangsanya, selama mereka beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW maka mereka bersaudara. Dan umat Islam sangat menghargai Seni dan Budaya Bangsa-Bangsa di Dunia, selama tidak melanggar Syariat Islam.
Karenanya, umat Islam di Indonesia sangat terbuka menggunakan Langgam aneka daerah dalam Da’wah melalui seni Qashidah dan Sholawat serta Syair Islam, sebagaimana pernah dilakukan para Wali Songo ketika menyebar-luaskan Islam ke seluruh Nusantara. Namun tidak untuk Tilawatil Qur’an.
Lihat saja, aneka Syair Sholawat dan Dzikir serta Doa di berbagai daerah se-Nusantara, antara lain ;
  1. Sholawat PADANG BULAN dan LIR ILIR yang masyhur di masyarakat Jawa, dan sering dibawakan oleh Habib Syeikh bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo. Lihat linknya di You Tube :
  1. Dzikir ADUH GUSTI yang populer di masyarakat Sunda :
  • Ilaahii Lastu Lil Firdausi Ahlan Wa Laa Aqwaa ‘Alaa Naaril Jahiimi
  • Fahablii Taubatan Waghfir Dzunuubii Fa Innaka Ghoofirudz Dzanbil ‘Azhiimi …
  • Aduh Gusti, abdi sanes ahli Surga Namun hante kiat Nahan panas Neraka
  • Mugi Gusti, kersa maparinan tobat
    Ngahampura dosa Abdi anu lepat
KESIMPULAN
JIN (Jemaat Islam Nusantara) merupakan paham yang sesat dan menyesatkan, serta bukan dari ajaran Islam, sehingga wajib ditolak dan dilawan serta diluruskan.
JIN adalah Gerombolan RASIS dan FASIS yang ANTI ARAB, bahkan ANTI ISLAM. Jika mereka bisa mendapatkan jalan untuk menolak KEARABAN bahasa Al-Qur’an atau KEARABAN suku bangsa Nabi Muhammad SAW dan Keluarga serta para Shahabatnya, niscaya akan mereka lakukan, saking bencinya terhadap Arab, dan dengkinya terhadap Islam. Na’uudzu Billaahi Min Dzaalik .. HABIB MUHAMMAD RIZIEQ BIN HUSEIN SYIHAB..
[Ditulis oleh Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab melalui akun Facebook (FB) pribadinya pada Senin (15/6/2015)]

Sumber : http://panjimas.com/nahi-munkar/2015/06/16/apa-itu-jemaat-islam-nusantara-jin-islam-nusantara/

Apa hukumnya isbal bagi laki laki dan bagaimana jika tidak tahu ?

Assalamualaikum Wr. Wb.
Sgala puji hanya milik Alloh yg Maha tinggi dan Maha kuasa, sholawat salam tercurah kpd manusia tersempurna rasululloh Muhammad saw.
Sahabat ZT yg dirahmati Alloh, hukum isbal (memanjangkan sarung/celana menutup mata kaki bg lk
2) ada 2 pendapat:
1. Haram mutlak, dalilnya; dr abu hurairah r.a. bahwa rasululloh saw bersabda sesuatu yg di bawah mata kaki dr pakaian (sarung/celana khusus lk2) adalah di dlm nraka (hr. Bukhori). 
Masih bnyk dalil lain yg tdk bisa disebutkn krn terbatasnya tmp.

2. Makruh, dalilnya; dr abdulloh ibn umar r.a bahwa rasululloh saw bersabda ''Alloh tdk mau melihat (pd hr kismat) org yg melabuhkan pakaian (sarung/celana di bwh mata kaki) krn sombong''. Abu bakar berkata, ya rasululloh aku slh seorng yg celaka kainku turun sehingga aku sll memeganginya,''. Rasululloh bersabda, ''sesungguhnya kamu termasuk bkn org yg mlakukannya krn sombong''. (H.r. bukhori)

Sahabat ZT yg dirahmati Alloh, dr 2 dalil itu mslhnya jls bahwa isbal yg menurut Alloh pelakunya sombong hkmnya haram, smentara jk pelakunya tdk sombong spt abu bakar dan jg krn gak mengerti mk tdk masalah. 

Konon dlm sarah hadits ke 2 di terangkn abu bakar yg isbal tu krn kain sarungnya turun trs tanpa sengaja, hal ini disebabkn krn abu bakar badannya kurus. Tetapi setelah abu bakar mendengar ucapan nabi tsb, dia sangat hati2 mengikat kainya tdk sampai turun lg. 

Kesimpulan sy:
1. Stiap org bisa mengangkat sarung/clana di atas mata kaki, mk angkatlah krn kita tdk tau sombong atau tdk. Bukankah org yg sombong jg katakn diri gak sombong?. Ini pendapat para ulama'

2. Jk kita biarkan isbal meskipun tdk sombong rawan terkena najis yg kita tdk tau

3. Isbal bkn hnya clana dan sarung saja, jg lengan baju yg melebih pergelangan tangan.

4. Isbal hanya berlaku untuk lk2 saja. Bagi wanita hkmnya wajib memanjangkan kainnya sampai ke tanah. Nabi saw bersabda,'' ujung kain manita yg menyeret tanah jk terkena najis mk tanah di dpnnya (langka selanjutnya) adalah yg mensucikan''.
Allohu'alamu

Bayi Mata Satu Telah Lahir di Israel Bikin Heboh, Dajjal kah?

bayi-mata-satuDajjal adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu.
Kemudian para nabi sebelum Nabi Muhammad telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak sedetail penjelasan Muhammad, seperti Dajal adalah seorang yang pecak (buta) disalah satu matanya.
Terkait Dajjal, sebuah berita tentang kelahiran seorang bayi mata satu di Israel ini membuat jagat sosial media heboh. Seperti ini beritanya:
Allah (s.w.t) telah berkata di dalam al-Qur’an bahawa seorang bayi yang kelihatan seperti dajjal akan dilahirkan di israel dan itu adalah petanda hari perhitungan.
Telah dinyatakan juga di dalam al-Qur’an bahwa tanda ini adalah sebagian daripada tanda-tanda sebelum berlakunya hari pembalasan. Oleh karena itu, para muslimin dan muslimat seharusnya sudah mulai berubah dan menunaikan solat.
Kamu tidak akan pernah tahu kapan hari kiamat tiba …..
# Bebaskan Palestina *menunggu* tanda-tanda Kiamat…..
-Homoseksual
-Manusia memburuk-burukkan keturunan (kakek – nenek) orang lain.
-Pakaian yang mempamerkan hampir seluruh anggota badan (lekuk tubuh)
-Tiada lagi bintang di langit
-Manusia hilang
-Bangunan tinggi
-Kemunculan Imam Mahdi
-kemunculan Dajjal
-Turunnya Nabi Isa Al-Masih …
-Kemunculan Yajooj – Majooj..
-Terbitnya matahari dari barat; dimana pintu keampunan akan ditutup
-Dab’bat al-Ard akan muncul dari tanah dan akan memberi tanda kepada Muslim yang sebenar-benarnya..
-Kabut selama 40 hari.. yang akan membunuh orang yg benar2 percaya pada Allah agar mereka tidak lagi perlu menyaksikan tanda-tanda lain.
-Sebuah kebakaran yang besar (dahsyat)…akan menyebabkan kehancuran.
-Kehancuran / kerosakkan Ka’bah
-Hilangnya tulisan di dalam al-Qur’an.
-Sangkakala ditiup kali pertama; semua hewan dan orang kafir akan mati dan semua gunung dan bangunan akan musnah.
-Sangkakala ditiup buat kali kedua;
semua ciptaan Allah akan mati dan akan dihimpunkan di padang Arafat untuk dihisab.
-Matahari akan menghampiri bumi…
Mari kita lihat jika syaitan menghentikannya (mungkin bermaksud = menghentikan penyebaran pesan ini).
# Silahkan share pesan ini….. semoga bermanfaat.
Jadi, silahkan share ke temanmu jika kamu rasa ini bermanfaat. [HP – Sebarkanlah.com /AkhwatIndonesia]

Wednesday, October 21, 2015

Menanti Khalifah Akhir Zaman !!!




Tuesday, April 14, 2015

Cobaan Akbar Bagi Ummat Islam Menjelang Kedatangan Dajjal


Shoutussalam.com
Sifat-sifat Fitnah Duhaima’ Akhir Zaman
Fitnah Duhaima’ adalah salah satu dari tujuh Tanda-tanda Prakondisi Umum Sebelum Keluarnya Ad-Dajjal.
ثُمَّ فِتْنَةُ الدُّهَيْمَاءِ لَا تَدَعُ أَحَدًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِلَّا لَطَمَتْهُ لَطْمَةً فَإِذَا قِيلَ انْقَطَعَتْ تَمَادَتْ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا حَتَّى يَصِيرَ النَّاسُ إِلَى فُسْطَاطَيْنِ فُسْطَاطُ إِيمَانٍ لَا نِفَاقَ فِيهِ وَفُسْطَاطُ نِفَاقٍ لَا إِيمَانَ فِيهِ إِذَا كَانَ ذَاكُمْ فَانْتَظِرُوا الدَّجَّالَ مِنْ يَوْمِه أَوْ مِنْ غَدِه
Kemudian fitnah Duhaima` (hitam, gelap dan pekat) tidak menyisakan seorangpun dari ummat ini kecuali fitnah itu akan menamparnya dengan sebenar-benar tamparan. Ketika dikatakan “fitnah itu sudah selesai”, maka fitnah itu terus saja terjadi berkepanjangan. Di saat fitnah itu terjadi seseorang memasuki waktu pagi sebagai orang yang beriman, tetapi memasuki waktu sore sebagai orang kafir. Sampai manusia menjadi dua kelompok, kelompok iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan kelompok munafik yang tiada iman padanya. Apabila seperti itu keadaan kalian maka kalian tunggulah Ad-Dajjal, pada hari itu atau esok harinya.” (HR Ahmad – Shahih)
Di dalam kitabnya Ensiklopedi Akhir Zaman, Dr Ahmad Muhammad Al-Mubayyadh menulis:
Berlangsungnya fitnah (duhaima’) sebagai persiapan menjelang kemunculan Ad-Dajjal. Pola kalimat pada atsar dan hadits menunjukkan bahwa fitnah ini masuk dalam kategori fitnah-fitnah yang bersifat global yang menerpa umat Islam. Dapat dikatakan fitnah ini paling mirip dengan fitnah Ad-Dajjal. Sudah dimaklumi bahwa tiada satupun fitnah yang terjadi di muka bumi ini kecuali merupakan prakondisi menjelang kemunculan Ad-Dajjal sekaligus fitnah terakhir dalam rangkaian fitnah-fitnah prakondisi ini adalah ad-duhaima’. Fitnah ini dianggap paling mirip dengan fitnah Ad-Dajjal karena pengaruh yang diakibatkan kepada ummat ini hampir sama dengan pengaruh fitnah Ad-Dajjal dan hampir sama pula sifat-sifatnya.
Hadits tersebut menyebutkan sifat-sifat terpenting dari fitnah ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
(1) Fitnah yang bersifat umum
Fitnah ini menghantam seluruh kaum muslimin. Semua elemen kaum muslimin merasakan panas dari apinya. Sifat terpaannya yang menyeluruh dari fitnah ini disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَا تَدَعُ أَحَدًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِلَّا لَطَمَتْهُ لَطْمَةً
“… tidak menyisakan seorangpun dari ummat ini kecuali fitnah itu akan menamparnya dengan sebenar-benar tamparan.”
(2) Fitnah yang senantiasa aktual dan lama berlangsungnya
Fitnah ini menerpa ummat Islam dalam rentang waktu yang lama sehingga tak dapat dibayangkan kapan berakhirnya. Bahkan setiap kali kedahsyatannya reda dan sebagian manusia sudah membayangkan fitnah ini akan segera berakhir, akan tetapi justeru datang yang lebih segar dan hangat. Sifat ini disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَإِذَا قِيلَ انْقَطَعَتْ تَمَادَتْ
“Ketika dikatakan “fitnah itu sudah selesai”, maka fitnah itu terus saja terjadi berkepanjangan.”
(3) Fitnah yang akurat, berpusat pada syahwat dan syubhat
Fitnah ini hitam dan gelap, di kelilingi setan manusia dan setan jin. Mereka bersarang dengan menggunakan semua tali-temali dan jerat-jerat setani pada setiap tangga eksploitasi syahwat dan penebaran syubhat. Inilah fitnah yang multi-dimensi pengaruhnya terhadap hati, bahkan sangat mempengaruhi cara pandangan dan reaksi sebagian besar manusia terhadap fakta-fakta di balik peristiwa. Pengaruhnya yang demikian dahsyat menjadi bukti yang menguatkan bahwa media informasi memiliki peranan yang signifikan ketika fitnah ini benar-benar sudah terjadi.
Tujuannya untuk menyihir hati dan mata manusia sehingga mereka melihat kebenaran sebagai kebatilan dan memandang kebatilan sebagai kebenaran. Inilah yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا
“Di saat fitnah itu terjadi seseorang memasuki waktu pagi sebagai orang yang beriman, tetapi memasuki waktu sore sebagai orang kafir.”
(4) Fitnah pengetaman, penyaringan dan pemisahan
Pelajaran yang dipetik dari redaksi hadits ini adalah fitnah ini tidak akan berakhir kecuali setelah mayoritas manusia yang lemah imannya diketam atau dipanen. Demikian juga dengan mereka yang ada keraguan di hatinya, sehingga tidak tersisa orang yang berhasil keluar darinya atau selamat dari pengaruh fitnah ini kecuali hanya sedikit dari kelompok yang memiliki keimanan. Fitnah yang menghantam bagi golongan kecil ini justru menambahkan keselamatan dan keikhlasan mereka kepada Allah. Mereka tetap teguh di medan tempur, karena mereka memang kelompok yang selalu berada di atas kebenaran. Demikianlah mereka menjadi istimewa dengan keyakinan, orientasi, sifat, dan perilakunya di antara orang-orang yag ada di sekitarnya.
Makna ini disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
حَتَّى يَصِيرَ النَّاسُ إِلَى فُسْطَاطَيْنِ فُسْطَاطُ
إِيمَانٍ لَا نِفَاقَ فِيهِ وَفُسْطَاطُ نِفَاقٍ لَا إِيمَانَ فِيهِ
“…Sampai manusia menjadi dua kelompok, kelompok iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan kelompok munafik yang tiada iman padanya…”
Hadist ini mengisyaratkan bahwa sebelum fitnah duhaima berlangsung, tidak dapat dibedakan dan dipisahkan antara orang-orang beriman dengan orang-orang munafik, karena manusia berubah-ubah di antara dua keadaan ini (keimanan dan kemunafikan). Adapun sesudah fitnah duhaima’ berlangsung, terjadilah pemisahan dan pemurnian secara sempurna sehingga manusia menjadi dua kelompok:
Pertama adalah kelompok iman sejati dan murni, yang tidak didapati seorang munafik pun di dalamnya.
Kedua adalah kelompok munafik murni yang tidak ada iman di dalamnya.
Pemisahan seperti ini tidak mungkin terbayangkan kecuali apabila kedahsyatan fitnah yang terjadi mencapai tingkatan tertingginya. Inilah yang menjadikan sebagian besar dari manusia lebih memilih jalan kemunafikan murni, karena jalan yang mereka tempuh dikira akan dapat menjamin pemenuhan kebutuhan duniawi mereka yang selama ini mereka cari, yaitu sebelum terjadinya fitnah.
(5) Fitnah yang paling dekat dengan fitnah Ad-Dajjal, baik dalam sifat-sifatnya maupun waktunya
Fakta ini ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا كَانَ ذَاكُمْ فَانْتَظِرُوا الدَّجَّالَ مِنْ يَوْمِه أَوْ مِنْ غَدِه
“Apabila seperti itu keadaan kalian maka kalian tunggulah Ad-Dajjal, pada hari itu atau esok harinya.”
Sudah dijelaskan dari paparan sebelumnya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaitkan antara zaman terjadinya fitnah ini dengan keluarnya Ad-Dajjal, kabar beliau ini dipandang dari sisi kronologisnya. Adapun dari sisi sifat dan karakternya, maka logika berpikir manusia pasti menyetujui keterkaitannya sebagaimana pola kalimat pada hadist tersebut. Sudah pasti terbayangkan bahwa fitnah yang paling dekat kejadiannya dengan fitnah Ad-Dajjal adalah fitnah yang paling mirip sifat-sifatnya dengan fitnah Ad-Dajjal!
Barangkali sifat terpenting dari fitnah Ad-Dajjal adalah dia memiliki kemampuan yang luar biasa, pengaruh yang menggentarkan, dan dominasi atas seluruh belahan dunia.
(Kitab Ensiklopedi Akhir Zaman, Penerbit Granada Mediatama, hlm. 528-531)
Wallahu’alambishawab…

Thursday, April 9, 2015

KEUTAMAAN BULAN RAJAB dan AMALANNYA



Bulan Rajab merupakan salah satu diantara empat bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt, yang disebut dengan "Asyhurul Hurum," Sebagaimana tersebutkan dalam Al Qur'an :
"Sesungguhnya hitungan bulan disisi Allah ada dua belas bulan yang disebutkan dalam kitab Allah dihari Allah menciptakan langit-langit dan bumi, diantara dua belas bulan itu ada empat bulan yang dimuliakan."(QS. At-Taubah : 36) Tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqoidah, Dzulhijjah dan Muharrom dan yang satu berpisah yaitu bulan Rajab.

Bulan Rajab dikenal dengan sebutan Al-Ashom, yaitu bulan yang tuli karena tak terdengarnya suara peperangan didalamnya, Bulan Rajam karena didalamnya Allah telah merajam musuh-musuhNya dan para syaiton, sehingga mereka tak dapat mengganggu para aulia dan solihin. Bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan Ashab, yakni bulan kucuran rahmat bagi hamba-hamba Allah yang bertaubat didalamnya dan limpahan cahaya-cahaya qabulnya bagi seluruh alam.

Kata Rajab terdiri dari 3 huruf, Ra', Jim dan Ba', masing-masing berarti : Rahmatullah, Jirmil abdi dan Birullah Ta'aalaa, yang seolah-olah dikatakan : "Hai hamba-Ku, Kujadilan dosa-dosa dan kebaikanmu diliput dengan rahmat-Ku, maka tiada tetap dosa-dosamu berkat kemulian bulan Rajab".(Majalisul Anwar).

Dikatakan pula bahwa setelah Rajab habis (hitungan bulannya), maka ia naik kelangit lalu Allah Swt. berfirman : "Hai bulan-Ku, apakah mereka mencintai dan memuliakanmu? Maka diamlah Rajab, hingga ditanya dua tiga kali, kemudian jawabnya : "Ya Tuhan, Engkaulah yang pandai merahasiakan segala cacad dan cela, dan Engkau pula yang menyuruh makhluk-Mu supaya merahasiakannya pada orang lain. Itulah sebabnya Rasul-Mu menyebutku "pekak", aku semata hanya mendengar kebaktian mereka, ketaatan, dan kebaikan mereka, lain tidak"

Selanjutnya Allah berfirman : "Engkau bulan-Ku yang pandai menyimpan cacad dan pekak, hamba-hambaKu yang ber'aib, Aku terima mereka berikut aib/cacadnya berkat kehormatanmu seperti halnya aku terima kamu berikut aib/cacadmu. Aku mengampuni mereka sebab menyesali dosa mereka satu kali dalam bulan Rajab, dan dalam bulan itu pula, Aku tiada mencatat kemaksiatan mereka".(Misyakatul Anwar).

Nabi Saw. bersabda : "Bahwa Rajab itu bulan Allah, Sya'ban bulanKu dan Ramadhan adalah Bulan Ummat-Ku".Hadis ini disebutkan dalam kita Al-Jami' karya Imam Suyuti. Para ulama menerangkan maksud hadis ini. Rajab adalah bulan Istighfar, Sya'ban adalah bulan untuk memperbanyak Sholawat kepada Rasulullah Saww, dan Ramadhan adalah bulan memperbanyak bacaan Al-Qur'an

CARA MENGHORMATI BULAN RAJAB.
Menyambut Bulan Rajab.Dimalam pertama bulan Rajab, kita dianjurkan untuk memperbanyak do'a, karena saat itu adalah saat ijabah, Sabda Nabi Saw. :"Ada 5 malam yang tidak akan ditolak do'a setiap hamba didalamnya :
1. Malam pertama bulan Rajab..
2. Malam Nishfu Sya'ban (malam pertengahan atau malam ke-15 bulan Sya'ban).
3. Malam Jum'at.
4. Malam Hari Raya Idul Fitri.
5. Malam Hari Raya Idul Adha (Qurban)".Nabi Saww. bersabda : "Siapa menyambut kehadiran malam pertama bulan Rajab, dengan aktifitas keagamaan, seperti shalat malam, baca Qur'an, dzikir dan lain-lain, maka ia berjiwa hidup, sekalipun umumnya manusia mati hatinya, dan Allah mencurahkan kebaikan dari (fikiran) bawah kepalanya, ia bersih dari dosa seperti baru lahir dari kandungan ibunya, dan ia diizinkan mensyafaati 70.000 ahli berdosa yang seharusnya dineraka". (Demikian dikutip dari kitab Lubil Al-Albab karya Maulana Tajul 'Arifin/A'rajiyah)

Dari Anas bin Malik ra. Nabi Saww. bersabda : "Siapa sholat sunnah dimalam bulan Rajab sesudah sholat maghrib, setiap roka'at ba'da fatihah membaca surat Al-Ikhlas (demikian sampai 20 roka'at di buat 10 x salam), mk ia dipelihara dirinya, keluarga dan mereka yang menjadi tanggung jawabnya dari mal petaka dunia dan siksa akhirat".(Zubdah).Disebutkan dalam kita Al-Jami' karya Imam Suyuti, diriwayatkan dari Ibnu Asakir dari Abi Umamah, Berkata Wahab bin Munabbih ra.: "Aku membaca dalam kitab Allah yang diturunkan sebelum Al-Qur'an bertuliskan, bahwa barang siapa yang beristighfar dibulan Rajab dipagi dan sore hari dengan mengangkat kedua tangannya seraya berkata : "Robbighfirlii Warhamnii Watub Alayya 70 x, makakulitnya tak akn disentuh oleh api neraka". (Diringkas dari kitab Tuhfatul Ikhwan)

Tartib Wiridan.
Do'a dan Dzikir yang baik untuk dibaca dibulan Rajab :
Robbighfirlii warhamnii watub 'alayyaArtinya : Ya Tuhanku Ampunilah saya, dan rahmatilah saya dan terimalah tobat saya.
Dibaca sehabis sholat subuh dan sholat maghrib selama bulan Rajab sebanyak 70x dengan mengangkat kedua tangannya seperti orang berdo’a maka kulitnya tidak akan tersentuh Api Neraka.
Membaca setiap harinya selama bulan Rajab :
Subhaanallaahil-hayyil-qoyyuum 100x, dibaca dari tanggal 1-10 Rajab.
Subhaanallaahil-ahadish-shomad 100x, dibaca dari tanggal 11-20 Rajab.
Subhaanallaahir-ro'ufir-rahiimm 100x, dibaca dari tanggal 21-30 Rajab.
Barang siapa membaca : AHMADU RASUULULLAH MUHAMMADUR RASUULULLAH 35X, Dibaca pada saat khutbah di hari Jum’at Akhir bulan Rojab, maka dimudahkan rizqinya dan dicukupi segala kebutuhanya (Qaul Ulama’).
Allaahumma baariklanaa fii rajaba wasyabaana wa ballignaa romadhoona wa hashshil maqooshidana 3x. 

Fadilah Puasa Rajab. 
Lafaz Niat Puasa Rajab.Nawaitu Shaumagodin Lihurmati Syahri Rajaba Sunnata Lillaahi Ta'ala.Artinya : Aku Niat Puasa esok hari karena menghormati bulan Rajab Sunnat Karena Allah Ta'ala"


Keutamaan Puasa Rajab
Nabi Saww. bersabda : "Camkanlah, bahwasanya Rajab adalah bulan Allah yang pekak, siapapun puasa satu hari pada bulan itu, penuh keyakinan dan keikhlasan, maka dapat dipastikan keridhoan Allah yang besar padanya, dan siapa puasa 2 hari, maka seluruh penduduk langit dan bumi tidak sanggup mensifati besarnya karunia Allah yang diberikn kepadanya, dan siapa yang puasa 3 hari, maka ia diselamatkan dari malapetaka di dunia dan siksa diakhirat, juga terbebas dari penyakit gila, kusta dan sejenisnya serta dari ancaman Dajjal, siapa yang puasa 7 hari, maka tertutuplah baginya 7 pintu neraka jahanam, siapa yang puasa 8 hari maka terbuka baginya 8 pintu sorga, siapa yang puasa 10 hari, maka segala permohonannya dikabulkan oleh Allah Swt. dan siapa puasa setengah bulan, maka diampuni dosa-dosa yang terdahulu, dan amal jahatnya diganti dengan amal baiknya dan siapa menambah puasanya maka Allah juga menambah pahalanya."(Zubdah)

Ibnu Abbas ra. berkata : "Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, dihari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, dihari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan". (HR. Abu Muhammad Al-Khalali, Dimuat dalm kitab Jami'Ush-Shaghir)

Abu Hurairah ra. berkata : "Bahwasanya Nabi Saww. diluar bulan Ramadhan tidak puasa kecuali bulan Rajab dan bulan Sya'ban".Dalam Hadis Shahih Bukhori Muslim, Nabi Saww. bersabda : "Bahwasanya di sorga ada sebuah sungai Rajab, airnya putih melebihi susu, manis melebihi madu, siapa puasa sehari dibulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai (Bengawan) tersebut". (A'rajiyah)


Wallaahu a'lam bi shawab....
Dikutib dari :
Kitab Durrotun Nasihin : Syekh Ahmad L-Khabawi.
Hadis Shahih Bukhari Muslim.
Kitab Al-Jami : Imam Suyuti.
Kitab Jami Ush Shoghir.
Kitab Lubil Alhab : "Maulana Tajul Arifin". 


Sabda RASULULLAH SAW:
"Bulan Rajab adalah Bulannya ALLAH TA'ALAA"Amalan Bulan Rajab:
1. Barangsiapa yg b'Puasa tgl 1, 2, 3 Rajab maka Pahalanya mendapatkan k'Ridhaan serta k'Muliaan d'sisi ALLAH TA'ALAA
2. Barangsiapa yg b'Puasa 5 hari maka Doanya akan d'Qobulkan ALLAH TA'ALAA
3. Barangsiapa yg b'Puasa 7 hari maka akan d'Tutup 7 Pintu Neraka
4. Barangsiapa yg b'Puasa 8 hari maka d'Bukakan 8 Pintu Surga
5. Barangsiapa yg b'Puasa 15 hari maka d'ampuni Dosa2 yg lalu & mengganti Kejahatannya dgn Kebaikan d'Sisi ALLAH TA'ALAA
6. Barangsiapa yg b'Puasa tgl 27 Rajab maka Pahalanya seperti 5 Tahun b'Puasa
7. Barangsiapa mengingatkan Muslim lain tentang Amalan ini, seakan Ibadah 80 Tahun
> Membaca: RobbighfirLi Warhamni Watub Alayya (70x tiap Pagi & Sore)
> tgl 1 s/d 10 RajabMembaca: SubhaanaLLahiL HayyiL Qoyyum (100x)
> tgl 11 s/d 20 RajabMembaca: SubhaanaLLahiL Ahadish'Shomad (100x)
> tgl 21 s/d 30 RajabMembaca: SubhaanaLLahir Rouuf (100x)
> Membaca Surat AL-IkhLas (11x)
> Membaca: Ahmadu Rasulullah wa'Muhammadu Rasulullah (35x d'Hari Jum'at terakhir Bulan RajaB)Sabda RASULULLAH SAW:"pd Malam MI'RAJ, Saya (SAW) melihat Sungai yg Airnya lebih Manis dari Madu, lebih Sejuk dari Air Batu, lebih Harum dari Minyak Wangi & Saya (SAW) berkata kpd JIBRIL AS"Wahai JIBRIL, untuk Siapakah Sungai ini..?maka JIBRIL AS menjawab:Sungai ini adalah untuk Umat-Mu yg b'Shalawat kepada-Mu d'Bulan RAJAB

NAWAITU SHAUMA RAJAB LILLAHI TA'ALAA(Saya Niat Puasa Sunnah Rajab karena Allah TA'ALAA)
Dalam kitab al ad'iyatul hasanah karangn muallim kh. Ubaidillah hamdan, dijelaskan amalan dibulan rajab,
1. Membaca rabbighfirli warhani watub'alayya sbnyak 70x pagi dn sore hari slma bln rajb,Tlh brkata al imam wahab bn munabih ra. Brang siapa yg membaca istghfar bln rajb pagi dn sore pd bln rajb maka api neraka tiada akan menyenth kulitnya,
2. Dr tangal 1 hinga 10 membca tasbh subhanallahil hayyul qoyyum 100x
3. Dr tangal 11 hnga 20 mmbaca subhanallahil ahadish shomad 100x
4. Dr tangal 21 hinga akhr rjb membca subhanallahirrouf 100x, 
5. Melakukan puasa sunnah blan rajab, yg afdhol dr tangal 1 hinga tngl 10,,

Tuesday, February 10, 2015

KPK, POLRI LAN PEJABAT LIANE OJO TERUS KUCING-KUCINGAN

Negeri iki duwek'e rakyat indonesia, uduk duwek'e presiden, polisi, kpk, parpol, lan sak pinunggalane. Sampean-sampean iku di bayar rakyat uduk duwit banjir soko langit. Sampean kabe duwe tanggung jawab mikir masalahe rakyat uduk ambisi, gengsi lan kehormatan awak'e dewe-dewe, golongan, institusi sampean dewe2.
Nyuntuo Abu Bakar r.a nalikane dewek'e dadi kholifah, paham nek di bayar rakyat moko dewek'e sadar dadi burue rakyat. Naliko bengi2 krungu ono kluarga sing ora iso turu gara2 nele wetenge, Abu Bakar langsung brangkat nang baitul maal jupuk gandum karungan di tenggoluk dewe. Naliko pegawai baitul maal ngangkat gandum mau, Abu Bakar nesu, "ngangkat karung iku tugasku uduk tugasmu, aku iki di pilih lan dibayar rakyat, ngantek ono rakyat nele iku dosaku".
Aku yakin ati sing paling jeruh sampean paham bener opo sing sampean lakoni, salah opo bener, iri dengki opo kejujuran, kanggo rakyat opo institusi sampean. Gusti Alloh ugo ngerti opo karepe sampen.
Aku wong cilik mung iso dongo nek sampean2 ngurus negoro iki di gawe kucing-kucingan, mugo2 sesuk sampean dadi kucing beneran.

sumber : https://www.facebook.com/edi.zunnun